Selasa, 18 Februari 2020

Flu Burung Indonesia Larang Keras Produk Unggas dari Malaysia

Di Bantul, Diketemukan 135 Hewan Kurban Terkena Cacing Hati

, Bantul - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, serta Perikanan Kabupaten Bantul, Wilayah Spesial Yogyakarta mencatat 135 hewan kurban yang dipotong di hari pertama Idul Adha 1439 Hijriah, ini hari, menderita cacing hati atau Fasciola Hepatica.

Data yang masuk sampai sore hari ini, penemuan cacing hati pada hewan kurban mencakup sapi 94 ekor, kambing 30 ekor, serta domba 11 ekor, kata Kepala Bagian Peternakan serta Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pangan, Kelautan, serta Perikanan Bantul Joko Waluyo waktu di konfirmasi di Bantul, Rabu 22 Agustus 2018.

Ia menerangkan penemuan cacing hati pada hewan kurban itu datang dari 4.046 sapi, 3.721 kambing, serta 5.538 domba. Data itu dikumpulkan dari petugas pemantau serta pengawasan hewan kurban sampai jam 16.00 WIB.

Dia menjelaskan data hewan kurban yang disembelih terhitung penemuan cacing hati itu masih berbentuk sesaat, sebab petugas pemantau hewan kurban masih mengumpulkan data, diluar itu pemotongan hewan kurban masih ada yang dikerjakan pada Kamis esok 23 Agustus 2018.

Petugas masih memonitor, selanjutnya ada yang lakukan pemotongan hewan kurban esok pagi, kata Joko.

Joko menerjunkan 175 petugas pemantau hewan kurban, baik dari dinas atau mahasiswa Kedokteran Hewan UGM.

Walau diketemukan cacing pada hati hewan kurban, katanya, dagingnya tetap aman serta wajar untuk dikonsumsi manusia, hingga warga tak perlu cemas pada penemuan itu.

Hati yang terserang cacing atau sisi yang rusak itu dipotong serta didepak untuk selanjutnya dikubur. Jadi dagingnya tetap aman dikonsumsi, tuturnya.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, serta Perikanan Bantul Pulung Haryadi pada waktu lain, menjelaskan 175 petugas diturunkan untuk memonitor serta mengamati seputar 2.000 titik penyembelihan hewan kurban oleh panitia, khususnya di halaman masjid di daerah Bantul.

Beberapa petugas pengamatan serta pengawas hewan kurban akan kerja lakukan kontrol antemortem (sebelum disembelih) serta post mortem (sesudah disembelih). Jadi mereka bekerja semenjak sebelum dan setelah hari 'H', tuturnya.

"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar